BAHASA RAKYAT DAN POLITIK UANG
ANALISIS-KRITIS TERHADAP JARGON POLITIK DALAM PESTA DEMOKRASI
Konstelasi politik nasional mengalami perubahan pada reformasi 1998. Sejak itu, era monopolitik yang menjenuhkan selama lebih tiga dekade, berakhir pula. Masyarakat Indonesia memulai melangkahkan diri ke dalam arena baru perpolitikan nasional yang lebih bebas dan demok-ratis. Namun, satu fenomena yang kurang sehat, juga ikut menjamur seiring dengan suburnya bibit demokrasi; money politic (politik uang). Fenomena ini selalu menyertai setiap pesta demokrasi dalam semua bentuk dan level hajatan politik di Indonesia. Dari fenomena tersebut, muncul kritisisme masyarakat yang mewujud dalam bentuk jargon-jargon atau plesetan yang bersifat politis dan cenderung ditujukan sebagai kritik sosial atas apa yang tengah berlang-sung di masyarakat. Beberapa plesetan politis masyarakat diantaranya; “TongKet” yang diartikan dengan sittong seket, dan ”Berjuang” yang diartikan beras, baju, dan uang. Berkembangnya jargon-jargon tersebut, nampaknya rakyat tidak lagi sungkan atau ewuh pakewuh, apalagi takut untuk mengungkapkan kri-tisisme mereka. Apalagi, kemampuan berbahasa masyarakat semakin kreatif mengungkapkan hal-hal kritis, termasuk yang bersifat politis. Jika selama ini jargon politik dibuat oleh kaum elit untuk menguasai dan mengendalikan massa -dan ini adalah salah satu bentuk language empower-, maka kini ‘kaum bawah’pun dapat mengkritisi kekuasaan juga dengan jargon yang sengaja dimunculkan untuk dapat terbaca oleh para elit. Teori tentang bahasa dan kekuasaan tidak lagi berlaku bagi yang kuat untuk menguasai yang lemah, namun juga telah ber-kembang dan bisa diartikan bagi yang lemah untuk menjatuhkan yang kuat.
Downloads
References
Alwi, Hasan et al. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga (Bandung, Balai Pustaka, 2003).
D., Birch, Critical Linguistics as Cultural Process dalam James, J.E (Ed). The language-Culture Connection (Singapore: SEAMEO Regional Language Context, 1996).
Dijk T, Van, Principles of Critical Discourse Analysis. Dalam Wetherell, M., Taylor, S., & Yates, S.J. (Eds.), Discourse Theory and Practice: A Reader (London: SAGE Publications Ltd., 2001).
Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia, 2006).
G., Kress, Ideological Structures in Discourse. Dalam van Dijk, T. (Ed.), Handbook of Discourse Analysis Volume 4: Discourse Analysis in Society (London: Academic Press, 1985).
Kridalaksana, Harimurti, Kamus Linguistik, (Jakarta: Gramedia, 2008).
M.H., Panggabean, Prakata, dalam Panggabean, M.H (Ed). Bahasa, Pengaruh dan Peranannya (Jakarta: Penerbit PT Gramedia, 1981).
Manurung, Rosida Tiurma, “Ketidakberpihakan Jargon Politik terhadap Perempuan di Indonesia”, dalam Jurnal Sosioteknologi, edisi 16 tahun 8, April 2009 (Bandung: ITB,
Mudjiarahardjodalamhttp://mudjiarahardjo.com/artikel/95-bahasa-dan-kekuasaan.html, diakses pada 18 April 20132009).
N.C., Burbules, Forms of Ideology-Critique: a Pedagogical Perspective. Dalam Smith, B. (Compiled), 7. Research Methodology 1: Issues and Methods in Research (Geelong-Victoria: Deakin University, 1992).
N., Fairclough, Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language (Harlow-Essex: Longman Group Limited, 1986).
___________, Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language (Harlow-Essex: Longman Group Limited, 1995).
N., Fairclough, Language and Power (New York: Longman Group UK Limited, 1989).
Rahadi, R. Kunjana, Dimensi-Dimensi Kebahasaan (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006).
R., Fowler, Linguistic Criticism (Oxford: Oxford University Press, 1986).
Santoso, Anang, Bahasa Politik Pasca Orde Baru (Jakarta: Penerbit Wedatama Widya Sastra (WWS), 2003).
Syukur &Anang. Struktur Teks-teks Politik Era Pasca Orde Baru: Perspektif Waca- na Kritis. Laporan Penelitian, 2003.
Wenas, Magdalena, “Manajemen Public Relation Bagi Partai Politik”, dalam Harsono Suwardi dkk., Politik, Demokrasi dan Manajemen Komunikasi (Yogyakarta: Galang Press, 2002).
Published
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Attribution-NonCommercial 4.0 International (CC BY-NC 4.0).