HAK KEPERDATAAN ANAK LUAR KAWIN:
KAJIAN TERHADAP HUKUM PERDATA DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM SETELAH PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI (PMK) NOMOR 46/PUU-VIII/2010
DOI:
https://doi.org/10.35719/aladalah.v24i2.79Perlindungan hukum memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain. Perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh aparat penegak hukum. Terkait perlindungan hukum terhadap hak keperdataan seorang anak luar kawin, dalam hal ini anak luar kawin belum mendapatkan kejelasannya di dalamnya atau belum mendapatkan kepastian hukum yang mengikat bagi anak luar kawin, bahwa anak yang lahir di luar perkawinan yang sah, tidak dapat diakui. Ketentuan hukum perdata ini terkesan diskriminatif sehingga membuat anak tersebut tidak mendapatkan perlindungan hukum yang bersifat yuridis. Namun, hak keperdataan anak di luar kawin setelah Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VIII/2010 mengalami banyak perubahan. Dengan dibolehkannya pembuktian berdasarkan kemampuan teknologi terhadap ayah biologis si anak, maka anak luar kawin dapat memperoleh nasab dari ayah biologis si anak hingga keluarga ayah biologisnya.
Legal protection is to provide protection to human rights that have been harmed by others and protection is given to the community in the order they can enjoy all the rights granted by law enforcement officers. Regarding the legal protection of the civil rights of an out-of-wedlock child, in this case, the outside child has not received the clarity in it or has not received legal certainty that is binding for the newly married child, a child who is born outside of a legal marriage, so the child cannot be recognized. Civil law provisions related to the absence of recognition for children born outside of legal marriages seem discriminatory and children do not get the juridical legal protection. However, the civil rights of children outside of marriage after the Constitutional Court decision Number 46 / PUU-VIII / 2010 underwent many changes. By allowing proof based on the technological capabilities of the biological father of the child, the illegitimate child can get the lineage from the biological father of the child to the family of the biological father.
Downloads
References
“Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia tentang Perkawinan.” ELSAM, 2014. http://referensi.elsam.or.id/ 2014/10/putusan-nomor-46puu-viii2010mahkamah-konstitusi-republik-indonesia-tentang-perkawinan. Diakses 26 November 2020.
Fathudin, Syukri, dan Vita Fitria, “Problematika Nikah Siri dan Akibat Hukumnya bagi Perempuan.” Experiment/Research. UNY, 2008.
Gosita, Arif. Masalah Perlindungan Anak. Jakarta: Akademika Presindo, 1989.
Mahmud, Peter. Penelitian Hukum. Jakarta. Kencana Pranada Media, 2009.
Mokoginta, Bachtiar. “Perlindungan Hak-Hak Keperdataan Anak Luar Kawin dalam UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Setelah Putusan MK.” Tesis. UIN Kalijaga Yogyakarta, 2017.
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU-VII/2010.
Philipus, M. Hadjon. Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia. Surabaya: Bina Ilmu, 1987.
Prakoso, Djoko. Azas-Azas Hukum Peerkawinan di indonesia. Jakarta: PT. Bina Aksara, 1987.
Prawirohamidjojo, R. Soetojo. Pluralisme dalam Perundang-Undangan Perkawinan di Indonesia. Surabaya. Airlangga University Press, 1986.
Prawidohamidjojo, R. Soetojo. Hukum Orang dan Keluarga. Surabaya: Airlangga University Press, 2008.
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 46/PUU/VIII/2010
Soemantri, Irma Setyowati. Aspek Hukum Perlindungan Anak. Jakarta: Bumi Aksara, 1990.
Undang-Undang Dasar RI 1945.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1979 tentang Perkawinan.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Nur Solikin, Lailatul Saidah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Attribution-NonCommercial 4.0 International (CC BY-NC 4.0).