KRITIK NALAR ISLAM ARAB
TELAAH NALAR KRITIS EPISTEMOLOGI MOH ABID AL-JABIRI
Keywords:
Epistemologi Nalar Islam Arab, Abid al-Jabiri, Pemikiran Islam Arab KontemporerAbstract
Abid al-Jabiri sebagai pemikir utama dalam mengkaji perkembangan pemikiran Islam Arab yang berkembang di era kontemporer. Abid al-Jabiri dengan mengikuti langkah modernitas yang di bangun untuk mencoba memperkenalkan bangunan nalar epistemologinya pada dunia Barat, ia merupakan tokoh yang banyak mencatat pemikiran wacana lama dengan paradigma gaya baru sehingga orisinalitasnya bisa berdampak seperti yang ia bangun sampai sekarang masih menggema sebagai sebuah wacana pengetahuan. Paradigma tersebut menjadi pilihan yang tidak terelakkan, karena mampu mencakup segala yang berhubungan dengan sumber pengetahuan. Abid al-Jabiri mencoba mendasari keilmuan dengan tiga epistemologi, epistemologi nalar bayani, epistemologi nalar burhani dan epistemologi nalar irfani, yang menjadi nalar epistemologi Islam. Namun di sisi lain, pemikirannya banyak mendapatkan kritikan tajam, karena ada unsur subjektifitas yang ia lakukan, jika ada tokoh yang mendukungnya dari pemikirannya, maka ia catat dan mengalahkan pemikir atau pendapat yang lain. Namun setidaknya Abid al-Jabiri mampu membangun wacana nalar epistemologi dengan trilogi pemikirannya, maka wajar karena bagaimanapun juga al-Jabiri adalah manusia biasa yang mencoba membangun modernitas di dunia Islam tanpa kehilangan ruh Islamnya.
Downloads
References
Ali Harb, Kritik Nalar al-Quran (Yogyakarta: LkiS, 2003).
A. Khudori Soleh, Wacana Baru Filsafat Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004).
Aksin Wijaya, Menggugat Otensitas Wahyu Tuhan; Kritik Atas Nalar Tafsir Gender (Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2004).
____________, Nalar Kritis Epistemologi Islam: Membincang Dialog Kritis Para Kritikus Muslim: al-Ghazali, Ibnu Rusyd, Thaha Husein, Muhammad Abid al-Jabiri (Yogyakarta: Nadi Pustaka, 2012).
Hasan Hanafi, Turath wa al-Tajdid: Maufiquna min al-Turath al-Qadim (Kairo: Maktabah al-Anjlu al-Mishriah, 1987).
____________, Turats dan Tajdid: Sikap Kita terhadap Turas Klasik (Yogyakarta: Titipan Ilahi Press, dan Pesantren Pasca Sarjana Bismillah Press, 2001).
Ibnu Rusyd, Kaitan Filsafat Dengan Syariat, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996).
Issa J. Boullota, Dekonstruksi Tradisi: Gelegar Pemikiran Arab Islam, (Yogyakarta: LkiS, 2002).
M. Amin Abdullah, Islamic Studies di Perguruan Tinggi: Pendekatan Integratif-Interkonektif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006).
Muhammad Abid al-Jabiri, Bun-yah al-Aql al-Arabi, Dirasat Tahliliyah Naqdiyah Li Nazmi al-Ma‟rifah Fi al-Thaqafah al-Arabiyah, Cet, ke-3 (Libanon Bairut: Markaz Dirasat al-Wahdah al-Arabiyah, 1990).
______________, al-Aql Siyasi al-Arabi: Muhaddadatuhu wa Tajliyatuhu, cet, ke-2 (Bairut: al-Markaz al-Tsaqafi al-Arabi, 1991).
______________, Takwin al-Aql al-Arabi, cet, ke-4 (Beirut: al-Markaz alThaqafi al-Arabi Li al-Thaba‘ah wa al- Nasr wa al-Tawzi, 1991).
Muhammad Abid al-Jabiri, Agama, Negara dan Penerapan Syariah (Yogyakarta: Fajar Pustaka, 2001).
______________, Formasi Nalar Arab (Yogyakarta: IRCiSoD, 2003).
______________, Kritik Pemikiran Islam: Wacana Baru Filsafat Islam (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2003).
______________, Tragedi Intelektual perselingkuhan politik dan Agama, (Yogyakarta: Pustaka Alief, 2003).
______________, Post Tradisionalisme Islam, (Yogyakarta: LkiS, 2000).
Muhyar Fanani, Metode Studi Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010).
Osman Baker, Hierarki Ilmu (Bandung: Mizan, 1997).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
This work is licensed under a Attribution-NonCommercial 4.0 International (CC BY-NC 4.0).